Daftar Makanan Jepang yang Non-Halal: Panduan untuk Orang Muslim

wujudkan impian kerja ke jepang
wujudkan impian kerja ke jepang

Jepang merupakan destinasi wisata yang populer bagi banyak orang, termasuk wisatawan Muslim.

Namun, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan makanan yang sesuai dengan prinsip diet halal. Meskipun sebagian besar makanan Jepang menggunakan bahan-bahan segar dan sehat, beberapa hidangan tradisional mungkin mengandung unsur non-halal seperti daging babi atau alkohol.

Dalam artikel ini, kami menyusun daftar makanan Jepang yang non-halal sehingga orang Muslim dapat memilih makanan dengan bijak selama kunjungan mereka ke Jepang.

Ramen

Ramen adalah salah satu hidangan yang sangat populer di Jepang, namun perlu diingat bahwa kebanyakan restoran ramen menggunakan kaldu berbasis daging babi atau babi sebagai bahan utama.

Oleh karena itu, sebaiknya memilih restoran yang menyediakan ramen dengan kaldu nabati atau mencari restoran ramen halal yang tersedia di beberapa kota besar di Jepang.

Takoyaki dan Okonomiyaki

Takoyaki dan okonomiyaki adalah hidangan berbentuk bola dengan bahan dasar adonan terigu dan topping seperti saus okonomiyaki, mayones, dan flakes katsuobushi (ikan kering).

Sayangnya, bahan-bahan yang digunakan dalam adonan dan topping ini sering kali mengandung bahan haram seperti mirin (jenis alkohol Jepang) atau daging non-halal seperti babi.

Unagi (Belut Air Tawar Panggang)

Unagi adalah hidangan yang terdiri dari belut air tawar yang dipanggang dan dilapisi dengan saus manis. Be

berapa restoran unagi menggunakan saus yang mengandung alkohol atau minyak yang digunakan untuk memanggang yang mungkin tidak memenuhi standar halal.

Oleh karena itu, sebaiknya memastikan bahwa restoran yang Anda kunjungi menggunakan bahan-bahan halal untuk menyajikan unagi.

Sushi dan Sashimi

Sushi dan sashimi adalah hidangan Jepang yang terkenal di seluruh dunia. Namun, beberapa jenis sushi dan sashimi menggunakan ikan atau makanan laut yang tidak halal seperti mirin (jenis alkohol Jepang) atau menggunakan daging babi.

Oleh karena itu, jika Anda ingin menikmati sushi dan sashimi, disarankan untuk mencari restoran yang menyediakan menu halal atau memilih jenis sushi yang terbuat dari bahan halal seperti ikan tuna atau salmon.

Makanan Penutup

Sebagian besar makanan penutup Jepang menggunakan bahan seperti susu, mentega, atau jeli yang kemungkinan mengandung bahan non-halal seperti gelatin babi atau alkohol.

Penting untuk membaca label dengan cermat atau bertanya kepada penjual tentang bahan-bahan yang digunakan sebelum membeli makanan penutup.

Selama berkunjung ke Jepang, penting bagi teman-teman Muslim untuk selalu memastikan bahwa makanan yang mereka konsumsi adalah halal.

Meskipun beberapa hidangan tradisional Jepang mungkin tidak sesuai, kini ada beberapa restoran halal yang tersedia di kota-kota besar di Jepang, dan juga beberapa supermarket yang menyediakan makanan halal.

Selain itu, Anda juga dapat mencari aplikasi atau situs web yang memberikan informasi tentang restoran halal di Jepang.

Jadi harus cermat-cermat ya teman-teman.

Artikel Lanjutan